UNSUR SENI RUPA
Unsur-Unsur Seni Rupa ada 7 macam.
- Garis
- Bidang
- Ruang
- Warna
- Tekstur
- Bentuk
- Gelap Terang (cahaya)
Berikut Penjelasannya:
1. Garis
Garis adalah unsur senirupa yang paling sederhana tetapi
penting dalam penampilan estetik.
Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda
alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis
alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
- Garis alamiah:
Garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas
antara permukaan laut dan langit.
- Garis yang diciptakan:
Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk
menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan
warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.
Fungsi garis:
- Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk
dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai
batas/ tepi
- Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau
dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini
disebut juga garis grafis.
- Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan
barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis
tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
Sifat garis:
Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
- Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat
mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang, statis atau stabil.
- Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan
gelisah.
- Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan
gerak, tegang dan ragu.
- Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban,
irama dan santai.
2. Bidang
Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari
penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu.
Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan
pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan
bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
- Bidang alamiah:
bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit,
bidang laut dsb.
- Bidang yang dicipta:
Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja
dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau
barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
- Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak
(movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction).
- Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang
tampak pada bangunan dan patung.
- Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang
ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar dan tinggi.
Sifat bidang:
- Bidang harizontal dan vertikal yang memberikan kesan
tenang, statis, stabil dan gerak.
- Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil,
kadang-kadang gerak.
- Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun
dinamais.
- Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan
kesan irama dan gerak.
3. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya
bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur
garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada
disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang
terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Ruang adalah suatu kehampaan tiga dimensional, dimana benda
yang ada mempunyai kedudukan dan arah yang relatif. (Webster).
Didalam senirupa dikenal ruang 2D dan ruang 3D. Ruang
dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara
ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
- Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda
alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.
- Ruang yang diciptakan:
Ruang interior dan eksteriorsebuah bangunan yang dapat
memberikan suasana yang dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau
gereja. -disengaja.
Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak
gelap terang, seperti pada sebuah lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi ruang:
- Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan
kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan alam.
- Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak,
kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur dan seni patung.
- Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti
ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
- Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada
di luar/ di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat
memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
- Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada
dalam batasan benda, seperti ruang interior bangunan atau ruang patung.
- Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti
perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil
(microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
- Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena
pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna, seperti pada lukisan.
4. Warna
- Warna memberi pengaruh kejiwaan (fungsi psikologis),
seperti warna hijau dan putih dalam kedokteran memberikan perasaan tenang.
- Warna memberi pengaruh keindahan (fungsi estetis).
- Warna memberi pengaruh perlambangan (fungsi simbolik),
baik untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun yang bersifat formal, informal
dan asosiatif.
- Warna heraldik; warna yang dipakai menurut kebiasaan
(konvensi).
Istilah-istilah teknis dalam warna:
- Hue: Dicetuskan oleh Munsell sebagai sebutan untuk
warna primer; merah, kuning dan biru.
- Value: adalah warna-warna yang memberi kesan gelap
terang atau gejala warna dalam perbandingan hitam dan putih. Apabila suatu
warna ditambah dengan warna putih akan tinggi valuenya dan apabila ditambah
hitam akan lemah valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi, warna biru
mempunyai value rendah.
- Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk
menunjuk kekuatan warna. Hal ini akan menghasilkan cerah tidaknya suatu warna.
Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bisa mengubah menjadi jingga
yang keras. Namun pemberian pigmen putih seringkali mematikan intensitas,
karena membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.
- Komplementer: adalah warna yang kontras atau warna
yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Contohnya, warna kuning dengan
ungu, merah dengan hijau, biru dengan jingga.
- Analogus: adalah warna yang letaknya berdekatan
(dalam lingkaran warna)
- Warna hangat dan sejuk:
Warna hangat adalah warna yang menyolok dan bersifat
mendekat bagi yang melihat, seperti warna merah, kuning dan jingga. Sedangkan
warna sejuk adalah warna kebalikan dari warna hangat dan bersifat menjauh bagi
yang melihat, seperti biru dan hijau.
- Tone (warna kromatik)
Warna ini juga disebut nada warna, yaitu warna dilihat dari
tingkat kecerahan atau keredupannya yang terdiri dari:
Warna mono-kromatik, yaitu tingkat kecerahan dan
keredupannya bertolak dari satu warna.
Warna poli-kromatik, yaitu yang tingkat kecerahan dan
keredupannya bertolak dari lebih dari satu warna.
5. Tekstur
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter
pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang
dibedakan antara tekstur alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam,
seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat
(disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan
tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur:
Ialah untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan
yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu
ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
6. Bentuk
Kata bentuk dalam senirupa diartikan sebagai wujud yang
terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik
dari obyek yang dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris
disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara
kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan
kata wujud atau raga.
Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan
kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini
bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti
pada lukisan dan patung.
Jenis/ sifat bentuk:
- Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang
mengingatkan pada bentuk mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
- Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang
terbatas pada bidang, bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti
bentuk pada gambar dan lukisan.
- Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang
memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
- Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada
patung, mobil dsb.
- Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung
dsb.
- Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan
dan patung.
7. Gelap dan Terang (cahaya)
Meskipun cahaya kehadirannya tidak dapat dilihat seperti
unsur senirupa lainnya, tetapi cahaya tidak sedikit peranannya sebagai unsur
senirupa.
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan
karya seni meliputi:
- Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti
sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya apai.
- Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan
sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk
kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur
senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk
mempertegas volume suatu bentuk.
Ada dua macam tehnik gelap terang:
- Chiaroscuro: peralihan bertahap (gradasi)
- Silhouette: bayangan tanpa gradasi
Chiaroscuro, pada lukisan untuk mendapatkan bentuk
seringkali dipakai tehnik peralihan gelap terang (gradasi). Dan tehnik ini
dikembangkan oleh para seniman Rennaissance seperti Leonardo da Vinci.
Seniman-seniman Baroque kemudian melanjutkannya dengan tehnik iluminasi,
pencahayaan untuk mendramatisir gambar yang sanggup membentuk volume, meski
dengan sedikit saja terang dari satu sumber cahaya. Sementara Rembrandt,
pelukis asal Belanda lebih menggunakan pencahayaan untuk efek psikologis dari
subyeknya.
Dalam senirupa modern, kegiatan gelap terang banyak diambil
alih oleh tehnik fotografi. Seni grafis masa kini juga banyak memanfaatkan
tehnik fotografi tersebut untuk mencapai gradasi dan nuansa gelap terang.
Seniman menggunakan tehnik gelap terang untuk mencapai
kontras suatu bentuk. Seperti pada karya grafis (woodcut) bisa dikatakan
memanfaatkan tehnik kontras untuk mencapai bentuk yang diinginkan (chiaroscuro
woodcut).
Kontras yang paling sederhana adalah silhouette, mirip
bayangan tubuh yang diterpa sinar pada jendera.
Fungsi gelap terang (value)
- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan
nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti
pada tema peperangan dengan ungkapan gelap terang.
- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan
nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan
suasana khidmat pada interior mesjid atau gereja.
- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan
kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada
bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat
benda trimatra.
No comments:
Post a Comment