Thursday 11 December 2014

Sistem Wilayah

Sistem Geografis / Wilayah


   Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.


   Berdasarkan dengan kebutuhan sistem geografis dapat dikelola menurut 3 (tiga) tingkatanm yaitu menurut nama negara, nama pembagian wilayah administrasi negara, dan nama pembagian wilayah administrasi khusus.

 Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.

- Penyimpanan surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pelepasan dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali
            Filing sistem wilayah/geografi adalah suatu filing arsip melalui pengklasifikasian surat/warkat berdasarkan wilayah dengan berpedoman kepada daerah atau alamat surat. Sistem ini banyak di pakai oleh kantor atau instasi yang mempunyai cabang/perwakilan di beberapa darah.

v  Kelebihan sistem wilayah ini antara lain sebagai berikut :
  1. 1.      Mudah mencari keterangan bila letak wilayah telah di ketahui
  2. 2.      Apabila terjadi penyimpanan-penyimpanan arsip, dapat segera di ketahui.


v  Kelemahanya antara lain :
  1. 1.      Kemungkinan besar terjai salah penyimpanan, apabila petugas tidak memiliki wawasan/pengetahuan tentang geografi.
  2. 2.      Harus mengetahui letak geografi/wilayah meskipun dalam surat tidak dicantumkan secara lengkap.
  3. 3.      Perlu adanya guidance/ semacam buku petunjuk yang menggambarkan batas-batas wilayah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-masing cabang  atau perwakilan.


B.MENYUSUN DAFTAR KLASIFIKASI

           Daftar klasifikasi disusun berdasarkan pembagian wilayah. Pembagian wilayah ini dapat mengikuti pembagian wilayah  pemerintahan seperti ; propinsi/daerah tingkat 1,kota/kabupaten daerah tingkat 2,dan seterusnya. Pada sistem ini , surat masuk maupun keluar yang alamatnya dalam satu wilayah yang sama dengan suatu surat atau wakat lainnya, dapat disimpan dalam bersama-sama  satu berkas atau tempat penyimpanan

            Contoh daftar klasifikasi :
JW-BALI
JAWA
JB          1

A
B
C
D
E
JAKARTA
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Utara
              2

A
B
C
D
JAWA BARAT
Bandung
Bogor
Cirebon
Merak
              3





            4

A
B
C
D
E

A
B
JAWA TENGAH
Pekalongan
Rembang
Semarang
Solo><Surakarta
Tegal
YOGYAKARTA
Bamtul
Sleman


L J
LUAR JAWA
L J             1 

A
B
C
D
KALIMANTAN
Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Samarinda
                    2

A
B
C
D
E
F
SUMATERA
Banda Aceh
Bandar Lampung
Bukittinggi
Medan
Padang
Palembang 
                   3

A
B
C
D
SULAWESI
Kendari
Makasar
Manado
Palu





















C.MENYIAPAKAN PERALATAN ATAU PERLENGKAPAN
  1. Filing kabinet, banyaknya laci di sesuaikan dengan kebutuhan, dari contoh di atas daftar klasifikasi di atas, laci yang harus di sediakan adalah sebanyak 2 buah. Yaitu laci JW (jaw) dan laci LJ  (luar jawa).
  2. Guide, banyaknya laci  di sesuaikan dngan kebutuhan dari contoh di atas daftar klasifikasi di atas, guide yang harus di sediakan adalah sebanyak 12 buah,yaitu masing-masing guide 6 buah.
  3. Folder, banyaknya laci  di sesuaikan dngan kebutuhan dari contoh di atas daftar klasifikasi di atas,foder yang harus di sediakan adalah sebanyak 50 buah, yaitu masing-masing folder 25 buah.
  4. Rak sortir.
  5. Kartu indeks.
  6. Lemari kartuindeks


C.PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI

1.Prosedur penyimpanan
            Prosedur penyimpanan, antara lain sebagai berikut :
  • a.       Pemberitahuan kode surat : stiap surat yang akan di simpan alamatnya, kemudian cantumkan kode yang sesuai dengan wilayahnya/letak geografisnya berdasarkan daftar klasifikasi.

  • b.      Mengisi kartuindeks contoh sbb:


Pr

Indeks                                   : Pramudhita,Maharani,Dewi
Kode/tanggal simpan      : JB.2.A/ 10 Januari 2004
Masalah/perihal               : lamaran pekerjaan
Nomor/tanggal surat       : -/2 Januari 2004

Kode di ambil dari daftar klasifikasi..

  • c.       Kode tersebut pada kartu indeks di atas surat tersebut harus di sipan pada lemari  JW di belakang Guide 2 jawa barat dan pad folder A bandung.

  • d.      Kartu indeks di simpan pada kartu indeks , pada laci P, sesuai dengan kode Pr yang tertera  pada tab kartu indeks.


A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z


2.prosedur penemuan kembali
            seperti telah di sampaikan di muka kearsipan sistem wilayah adalah suatu sistem filing arsip melalui pengklasifikasian surat/warkat berdasarkan letak wilayah dengan berpedoman kepada daerah atau alamat surat. oleh karena itu , kode arsip mengacu kepada daftar klasifikasi yang telah di buat.

            Penemuan kembali arsip dapat ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
   1.      Lihat daftar klasifikasi dan carilah kartu indeks
   2.      Lihat kode penyimpanan pada kartu indeks

   3.      Berdasarkan pada kode kartu indeks, carilah surat pada laci, Guide dan folder dengan kodenya.

UNSUR SENI RUPA

UNSUR SENI RUPA



Unsur-Unsur Seni Rupa ada 7 macam.
  1. Garis
  2. Bidang
  3. Ruang
  4. Warna
  5. Tekstur
  6. Bentuk
  7. Gelap Terang (cahaya)

Berikut Penjelasannya:

1. Garis

Garis adalah unsur senirupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.
Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).

Contoh:
- Garis alamiah:
Garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.

- Garis yang diciptakan:
Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.

Fungsi garis:
- Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
- Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
- Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

Sifat garis:
Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
- Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang, statis atau stabil.
- Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
- Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
- Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.

2. Bidang

Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu.
Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).

Contoh:
- Bidang alamiah:
bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dsb.

- Bidang yang dicipta:
Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja

Fungsi bidang:
- Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction).
- Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung.
- Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar dan tinggi.

Sifat bidang:
- Bidang harizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
- Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
- Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais.
- Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.

3. Ruang

Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Ruang adalah suatu kehampaan tiga dimensional, dimana benda yang ada mempunyai kedudukan dan arah yang relatif. (Webster).
Didalam senirupa dikenal ruang 2D dan ruang 3D. Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).

Contoh:
- Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.

- Ruang yang diciptakan:
Ruang interior dan eksteriorsebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja.

Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan. -tidak disengaja.

Fungsi ruang:
- Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan alam.
- Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur dan seni patung.
- Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari dsb.

Sifat ruang:
- Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
- Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang interior bangunan atau ruang patung.
- Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
- Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna, seperti pada lukisan.

4. Warna

- Warna memberi pengaruh kejiwaan (fungsi psikologis), seperti warna hijau dan putih dalam kedokteran memberikan perasaan tenang.
- Warna memberi pengaruh keindahan (fungsi estetis).
- Warna memberi pengaruh perlambangan (fungsi simbolik), baik untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun yang bersifat formal, informal dan asosiatif.
- Warna heraldik; warna yang dipakai menurut kebiasaan (konvensi).

Istilah-istilah teknis dalam warna:
- Hue: Dicetuskan oleh Munsell sebagai sebutan untuk warna primer; merah, kuning dan biru.

- Value: adalah warna-warna yang memberi kesan gelap terang atau gejala warna dalam perbandingan hitam dan putih. Apabila suatu warna ditambah dengan warna putih akan tinggi valuenya dan apabila ditambah hitam akan lemah valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi, warna biru mempunyai value rendah.

- Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk menunjuk kekuatan warna. Hal ini akan menghasilkan cerah tidaknya suatu warna. Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bisa mengubah menjadi jingga yang keras. Namun pemberian pigmen putih seringkali mematikan intensitas, karena membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.

- Komplementer: adalah warna yang kontras atau warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Contohnya, warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau, biru dengan jingga.

- Analogus: adalah warna yang letaknya berdekatan (dalam lingkaran warna)

- Warna hangat dan sejuk:
Warna hangat adalah warna yang menyolok dan bersifat mendekat bagi yang melihat, seperti warna merah, kuning dan jingga. Sedangkan warna sejuk adalah warna kebalikan dari warna hangat dan bersifat menjauh bagi yang melihat, seperti biru dan hijau.

- Tone (warna kromatik)
Warna ini juga disebut nada warna, yaitu warna dilihat dari tingkat kecerahan atau keredupannya yang terdiri dari:
Warna mono-kromatik, yaitu tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari satu warna.
Warna poli-kromatik, yaitu yang tingkat kecerahan dan keredupannya bertolak dari lebih dari satu warna.

5. Tekstur

Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.

Fungsi tekstur:
Ialah untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.

6. Bentuk

Kata bentuk dalam senirupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.

Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.

Jenis/ sifat bentuk:
- Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
- Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
- Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
- Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
- Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
- Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.

7. Gelap dan Terang (cahaya)

Meskipun cahaya kehadirannya tidak dapat dilihat seperti unsur senirupa lainnya, tetapi cahaya tidak sedikit peranannya sebagai unsur senirupa.

Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
- Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya apai.
- Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.

Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.

Ada dua macam tehnik gelap terang:
- Chiaroscuro: peralihan bertahap (gradasi)
- Silhouette: bayangan tanpa gradasi

Chiaroscuro, pada lukisan untuk mendapatkan bentuk seringkali dipakai tehnik peralihan gelap terang (gradasi). Dan tehnik ini dikembangkan oleh para seniman Rennaissance seperti Leonardo da Vinci. Seniman-seniman Baroque kemudian melanjutkannya dengan tehnik iluminasi, pencahayaan untuk mendramatisir gambar yang sanggup membentuk volume, meski dengan sedikit saja terang dari satu sumber cahaya. Sementara Rembrandt, pelukis asal Belanda lebih menggunakan pencahayaan untuk efek psikologis dari subyeknya.

Dalam senirupa modern, kegiatan gelap terang banyak diambil alih oleh tehnik fotografi. Seni grafis masa kini juga banyak memanfaatkan tehnik fotografi tersebut untuk mencapai gradasi dan nuansa gelap terang.
Seniman menggunakan tehnik gelap terang untuk mencapai kontras suatu bentuk. Seperti pada karya grafis (woodcut) bisa dikatakan memanfaatkan tehnik kontras untuk mencapai bentuk yang diinginkan (chiaroscuro woodcut).
Kontras yang paling sederhana adalah silhouette, mirip bayangan tubuh yang diterpa sinar pada jendera.

Fungsi gelap terang (value)
- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap terang.

- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau gereja.

- Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.